Pengertian Ubiquitous Computing
Penghitungan pada awalnya dilakukan dengan komputer besar, yang dipakai bersama-sama oleh banyak orang. Sekarang ini kita berada di era komputer pribadi (PC) di mana satu orang punya satu komputer. Hal inilah yang dinamakan Ubiquitous Computing berupa dunia pasca-PC. Ubiquitous computing akan memaksa komputer eksis di dunia manusia.
Ubiquitous Computing Mempermudah Seseorang Mendapatkan Informasi Baru
Di masa sekarang, informasi berubah dengan sangat cepat. Orang-orang membutuhkan informasi baru untuk menambah pengetahuan mereka. Banyak cara yang digunakan orang-orang untuk bertukar informasi. Dulu orang hanya menggunakan surat kabar, telepon, televisi, atau radio jika ingin mengetahui informasi terbaru. Sekarang hampir setiap orang memiliki laptop dan terdapat wireless network atau jaringan tanpa kabel yang memudahkan orang untuk bertukar informasi. Tanpa kita sadari, terjadi proses pengiriman data melalui wireless network tersebut di setiap detiknya. Tidak hanya menggunakan wireless network, masyarakat juga melakukan proses pengiriman sederhana dengan menggunakan bluetooth di ponsel mereka misalnya.
Pengertian E-Learning
E-Learning merupakan sistem pendidikan yang berbasis dunia cyber di mana paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan mengandalkan tatap muka, beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dengan sentuhan dunia teknologi informasi khususnya dunia cyber (maya).
E-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika menggunakan jasa audio, video, perangkat komputer, atau kombinasi ketiganya.
Tujuan E-Learning
1. Peningkatan kinerja : Penelitian oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat menemukan bahwa pendidikan tinggi siswa dalam proses belajar-mengajar online umumnya dilakukan lebih baik dari pada proses belajar-mengajar tatap muka.
2. Peningakatan akses : Memungkinkan siswa menerima informasi yang tersedia secara internasional untuk siapapun yang tertarik, dengan biaya minimum.program ini membuat kurikulum dan kuliah tersedia gratis secara online.
3. Kemudahan dan fleksibilitas kepada peserta didik : Peserta didik tidak terikat hari tertentu / waktu untuk menghadiri kelas-kelas secara fisik. Siswa dapat memulai kursus sambil bekerja dan menyelesaikan mereka di rumah pada komputer yang berbeda.
4. Peserta didik memiliki keterampilan keaksaraan digital yang dibutuhkan dalam disiplin, profesi atau karier : E-learning memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan penting bagi pekerja berbasis pengetahuan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kurikulum.
E-learning di Masa Ubiquitous Computing
Kemudahan seseorang mengakses imformasi terbaru juga mempermudah murid-murid mengakses materi pelajaran menggunakan perangkat elektronika. Walaupun hal ini merupakan cara yang cukup efektif di dunia pendidikan, namun belum banyak diterapkan di dunia pendidikan di Indonesia. Hanya ada beberapa tempat, seperti sekolah, kampus, kantor, dan restoran yang memiliki wireless network. Lain halnya dengan negara maju, seperti Amerika Serikat, yang memiliki wireless network di tempat umum seperti taman kota. Murid-murid tidak monoton belajar di dalam ruangan kelas. Mereka dapat belajar di luar lingkungan sekolah dan mendapatkan informasi baru dari internet. Hal ini dapat membuat murid merasa tidak bosan dengan suasana belajar di kelas.
Referensi :
Santrock, John. W. (2004). Educational Psychology (2nd Ed). New York : Mc.Graw Hill.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi. Bandung : CV. Alfabeta.
en.wikipedia.org
Kamis, 25 Februari 2010