contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Kamis, 11 Februari 2010

Pendidikan Anak di Masa Lalu
Murid-murid dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi murid. Fakta menunjukkan pada tahun 1983 hanya ada sekitar 50.000 komputer di sekolah-sekolah di Amerika. Hal ini menunjukkan sebelum dekade 2000an, teknologi merupakan barang langka. Dulu guru hanyalah sebagai pendidik, sekarang guru merupakan fasilitator yang membimbing murid dalam pelajaran. Ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), saya sama sekali tidak pernah mencari materi pelajaran dari media elektronik seperti televisi atau internet, bahkan internet merupakan hal asing bagi saya. Namun, guru saya juga pernah memberikan tugas mengumpulkan kliping koran mengenai suatu isu walaupun hal ini cukup jarang dilakukan.

Pendidikan Anak di Masa Sekarang
Kurikulum yang diterapkan sekarang telah membuat banyak kemajuan di bidang pendidikan anak. Ada sebuah kuis yang ditayangkan di sebuah televisi swasta, di mana kecerdasan orang dewasa diadu dengan kecerdasan anak kelas 5 SD. Soal-soal yang diberikan menunjukkan bahwa pendidikan anak zaman sekarang sudah sangat maju. Ketika saya SD, saya tidak pernah menjumpai bentuk-bentuk soal seperti itu. Pelajar di masa sekarang diarahkan untuk belajar mandiri. Di masa sekarang, teknologi tumbuh dengan sangat cepat. Pada tahun 2002 saja sudah ada lebih dari 6 juta komputer di sekolah-sekolah di Amerika. Setiap sekolah di Amerika kini sedikitnya punya satu komputer. Seluruh materi pelajaran dapat diakses melalui internet. Kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan di koran atau televisi dapat diangkat menjadi topik diskusi. Teknologi yang canggih dapat menjadi sumber bahan belajar karena ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya. Tanpa teknologi, proses pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama.

Menerapkan Teori Piaget untuk Pendidikan Anak
Jean Piaget (1896-1980), seorang psikolog Swiss, menerapkan beberapa teori untuk pendidikan anak, diantaranya :
- Gunakan pendekatan konstruktivis. Piaget menekankan bahwa anak-anak akan belajar lebih baik jika mereka aktif dan mencari solusi sendiri. Piaget menentang metode yang memperlakukan anak sebagai penerima pasif.
- Fasilitasi mereka untuk belajar. Guru yang efektif harus merancang situasi yang membuat murid belajar dengan bertindak (learning by doing). Situasi seperti ini akan meningkatkan pemikiran dan penemuan murid.
- Pertimbangkan pengetahuan dan tingkat pemikiran anak. Guru harus menginterpretasikan apa yang dikatakan murid dan merespons dengan memberikan wacana yang sesuai dengan pemikiran murid.
- Gunakan penilaian terus-menerus. Penilaian matematika dan bahasa (yang menilai kemajuan dan hasil akhir), pertemuan individual dimana murid mendiskusikan strategi pemikiran mereka, dan penjelasan lisan dan tertulis oleh murid tentang penalaran mereka dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan mereka.
- Tingkatkan kemampuan intelektual murid. Menurut Piaget, pembelajaran anak harus berjalan secara alamiah. Anak tidak boleh didesak dan ditekan untuk berprestasi terlalu banyak di awal perkembangan mereka sebelum mereka siap. Hal ini terlalu terburu-buru dan karenanya tidak akan berhasil.
- Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan. Guru menekankan agar murid melakukan eksplorasi dan menemukan kesimpulan sendiri. Guru lebih banyak mengamati minat murid dan partisipasi alamiah dalam aktivitas mereka untuk menentukan pelajaran apa yang akan diberikan sehingga dapat mendorong interaksi antarmurid selama pelajaran sebab sudut pandang murid yang berbeda dapat menambah kemajuan berpikir.

Pengaruh Media Elektronik dan Cetak dalam Pendidikan Anak
- Radio dan Televisi : radio dan televisi sebagai sumber berita, wahana penebar wacana baru, menimba ilmu pengetahuan dan menanamkan pola pikir pada anak.
- Internet : internet merupakan sarana komunikasi yang sangat handal dan sangat bermanfaat bagi kepentingan para peneliti, guru, dan peserta didik. Namun, internet juga memiliki pengaruh buruk bagi penggunanya, terutama anak-anak. Misalnya, suatu situs khusus yang menampilkan berbagai gambar porno.
- Telepon : manfaat telepon pada zaman sekarang ini tidak diragukan lagi, dan bahkan telepon telah mampu menjadikan waktu semakin efektif, informasi semakin cepat dan berbagai macam usaha ataupun pekerjaan mampu diselesaikan dalam waktu sangat singkat.
- Majalah dan Cerpen Anak : majalah dan buku-buku cerita sangat berperan penting dalam membentuk pola pikir dan ideologi anak.

Referensi :
Santrock, John. W. (2004). Educational Psychology (2nd Ed). New York : Mc.Graw Hill.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi. Bandung : CV. Alfabeta.
www.bukhari.or.id

0

0 komentar:

Posting Komentar

Followers